Keberhasilan seorang agen properti sangat bergantung pada pemikiran dan pendekatan mereka terhadap pekerjaan. Pemikiran dan pendekatan mereka terhadap pekerjaan sangat tergantung pada lingkungan sebelum mereka jadi agen properti dan kapasitas pribadi agen yang bersangkutan. Ada yang menganggap bekerja sebagai agen properti sama dengan pekerjaan mereka sebelumnya sebagai karyawan, apa yang menjadi tugas pekerjaan akan mereka kerjakan sesuai waktu jam kantor, ada yang dikerjakan tanpa memikirkan untuk membangun bisnis agen properti ini dan lain sebagainya. Agen properti bisa dibedakan menjadi dua kategori besar berdasarkan cara mereka bekerja: mereka yang memiliki pemikiran entrepreneurial dan mereka yang bekerja sekadar sebagai pekerjaan (as a job).
Berikut adalah deskripsi mendalam mengenai perbedaan antara keduanya.
1. Agen Properti dengan Pemikiran Entrepreneurial
Agen properti dengan pemikiran entrepreneurial memandang pekerjaannya sebagai bisnis yang memerlukan strategi, inovasi, dan pengelolaan jangka panjang. Mereka tidak sekadar bekerja untuk mendapatkan komisi, tetapi memiliki visi yang lebih luas, dan akan membangun bisnisnya supaya menjadi berkembang dan besar.
Ciri-Ciri Agen Entrepreneurial:
Proaktif dalam Mencari Peluang :
a. Mereka selalu mencari klien potensial, baik melalui media sosial, jaringan profesional, market place maupun kegiatan komunitas. Tidakmenunggu peluang datang, tetapi menciptakannya.
b b. Berorientasi pada Solusi : Jika ada masalah, seperti properti yang sulit terjual atau klien yang kesulitan mendapatkan pembiayaan, agen ini akan mencari cara kreatif untuk mengatasinya.
c. Membangun Hubungan Jangka Panjang : Fokus mereka bukan hanya menjual, tetapi juga membangun kepercayaan dan hubungan dengan klien untuk memperoleh referensi di masa depan.
d. Berinovasi dengan Teknologi : Mereka memanfaatkan teknologi modern, seperti aplikasi properti, platform digital, atau pemasaran melalui media sosial dengan strategi konten yang menarik (video tour virtual, foto profesional, dll.
e. Investasi pada Pengembangan Diri : Agen entrepreneurial secara rutin mengikuti pelatihan, seminar, atau membaca tentang tren pasar properti agar tetap relevan.
Keuntungan dari Pendekatan Ini:
a. Hubungan yang kuat dengan klien.
b. Reputasi sebagai agen profesional dan inovatif.
c. Keberlanjutan bisnis melalui jaringan yang berkembang.
2. Agen Properti yang Bekerja As a Job
Sebaliknya, agen properti yang bekerja sekadar sebagai pekerjaan melihat tugas mereka lebih seperti rutinitas harian. Fokus utama mereka adalah menyelesaikan pekerjaan minimum yang diperlukan untuk mendapatkan penghasilan.
Ciri-Ciri Agen Job-Oriented
a. Reaktif terhadap Peluang: Mereka cenderung menunggu klien datang, daripada mencari prospek secara aktif Minim Kreativitas: Biasanya hanya menggunakan metode pemasaran tradisional, seperti iklan cetak atau menunggu klien menelepon, tanpa inovasi.
b. Fokus pada Komisi Jangka Pendek: Lebih memprioritaskan penjualan cepat daripada membangun hubungan jangka panjang dengan klien.
c. Kurang Investasi pada Pengembangan Diri: Mereka jarang mengikuti pelatihan atau berupaya untuk memahami tren pasar properti terbaru.
d. Berorientasi pada Rutinitas: Tugas dilakukan sesuai prosedur, tanpa mengambil inisiatif untuk memperbaiki cara kerja.
Kerugian dari Pendekatan Ini:
a. Klien merasa kurang dilayani dengan baik.
b. Reputasi terbatas, sehingga sulit mendapatkan referensi.
c. Terjebak dalam siklus kerja yang monoton.
Contoh konkrit yang terjadi di lapangan / Praktik Nyata
Agen Entrepreneurial:
Bayangkan seorang agen bernama Cindy. Saat menerima klien yang mencari rumah dengan kriteria tertentu, Cindy tidak hanya mengandalkan daftar properti di kantor tempat dia bergabung. Dia juga melakukan langkah-langkah berikut:
1. Menggunakan media sosial untuk mencari pemilik properti yang mungkin tertarik menjual.
2. Menghubungi mitra seperti pengembang lokal untuk mendapatkan informasi tentang properti baru.
3. Membuat presentasi profesional, lengkap dengan tur virtual menggunakan teknologi drone dan
fotografi berkualitas tinggi.
4. Memberikan panduan pembiayaan kepada klien, termasuk koneksi dengan bank untuk mempermudah
proses pinjaman.
Hasilnya, klien Cindy merasa puas karena ia tidak hanya menemukan properti yang diinginkan tetapi juga mendapat pengalaman layanan yang profesional dan penuh perhatian.
Agen dengan Job Mindset:
Di sisi lain, agen bernama Andi menerima klien yang sama. Namun, Andi hanya menunjukkan properti yang sudah tersedia di database agensinya. Ketika klien meminta properti tambahan yang sesuai dengan kriteria, Andi memberikan jawaban, “Nanti saya cari tahu,” tetapi tidak ada tindak lanjut. Klien pun merasa tidak dilayani dengan baik dan akhirnya memilih agen lain.
Kesimpulan
Perbedaan utama antara agen entrepreneurial dan agen job-oriented adalah pada pendekatan kerja, fokus, dan tingkat kreativitas. Agen entrepreneurial lebih cenderung menciptakan peluang dan membangun bisnis yang berkelanjutan, sementara agen job-oriented hanya fokus pada penyelesaian tugas untuk mendapatkan hasil instan.
Memiliki pemikiran entrepreneurial sangat penting dalam industri properti yang kompetitif. Agen yang berinovasi dan membangun hubungan jangka panjang akan lebih sukses daripada mereka yang hanya bekerja secara pasif.
Keep Learning, Boost Your Skills, Achieve Success !!